"Selama di Eropa juga tantangannya tidak mudah, mulai dari faktor cuaca waktu di Jerman, itu yang membuat pesawat dibatalkan keberangkatannya. Jadi harus pindah naik ke Berlin, Jerman, bagaimana pun caranya, akhirnya naik kereta perjalanan jauh," katanya.
Tantangan lain adalah dia harus tiba di hari H konser dan tidak sempat melakukan cek sound alias gladi bersih untuk memastikan peralatan siap digunakan. Saat itu dia harus tampil tiga jam setelah tiba di lokasi konser. Meski menantang, dia tetap menjalaninya dengan profesional.
"Kalau ditotal sudah 400 lebih kalau performa manggung, sama artis DJ W&W saja sudah 100 kali manggung di 10 negara, setiap hari bisa berpindah-pindah, ya pasti ada tantangan berbeda-beda," tuturnya.
Tapi tantangan itu membuatnya kian matang dan profesional mendapat permasalahan sebelum tampil, sehingga bisa menemukan jalan keluarnya. Tak heran bila dia bisa mengantongi Rp150 juta sekali tampil di Eropa, jumlah yang jauh dari awal mula dia tampil di dunia VJ yang hanya dibayar ratusan ribu rupiah.
"Dulu sekali tampil dibayar Rp500 (ribu), sekarang sampai dibayar termahal Rp150 (juta), itu performa 1,5 jam biasanya. Terus merasakan sehari tiga kali tampil naik pesawat jet pribadi," ujarnya.