Sang kakak sebenarnya sudah terlebih dahulu pergi ke Hindia Belanda pada saat itu. Saat Sudono menunggu kakak yang akan menjemputnya, Sudono harus menjadi gelandagan selama beberapa hari.
Setelah menjadi gelandangan, Sudono akhirnya diterima sebagai seorang pekerja di sebuah pabrik tahu dan kerupuk.
Memulai Berbisnis
Bekerja di pabrik tahu dan kerupuk membuat naluri bisnis Sudono muncul. Ia melihat potensi bisnis yang berada di tempat tinggalnya, Kudus. Ia merasa bahwa industri rokok merupakan peluang yang bagus untuk memulai bisnis.
Namun ia menemukan fakta lain bahwa pasokan cengkeh dan tembakau masih sulit, dan akhirnya ia memutuskan untuk terjun ke bisnis cengkeh dan tembakau.
Untuk memulai bisnis cengkeh, ia tentunya membutuhkan modal yang tidak sedikit, akhirnya ia berhasil mendapatkan modal untuk berbisnis yang berasal dari mertuanya.