Bersama saudaranya Tjong Yong Hian, Tjong A Fie bekerja sama dengan Chang Pi Shih, paman dan konsul Tiongkok di Singapura untuk membentuk The ChowChow dan Swatow Railyway Co.Ltd. di Cina selatan. Melalui pengabdiannya, mereka berkesempatan bertemu langsung dengan Permaisuri Cixi di Beijing.
Dalam menjalankan usahanya, Tjong A Fie selalu melakukan 3 hal yaitu kejujuran, loyalitas dan solidaritas. Dia selalu memiliki prinsip bahwa "di mana langit dijunjung di situ bumi dipijak". Dia juga membagi lima persen dari keuntungannya di antara para pekerjanya.
Tjong A Fie meninggal pada tanggal 4 Februari 1921, karena stroke atau pendarahan otak. Seluruh kota Medan berduka, ribuan orang datang dari kota Medan dan Sumatera Timur, Aceh, Padang, Penang, Malaysia, Singapura dan pulau Jawa.
Empat bulan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Tjong A Fie mewariskan seluruh harta kekayaannya di Sumatera dan pinggiran Sumatera kepada Yayasan Toen Moek Tong yang didirikan di Medan dan Sungkow pada saat wafatnya.
Tjong A Fie menulis permintaannya untuk dana bantuan keuangan bagi orang-orang muda berbakat dan berperilaku baik yang ingin menyelesaikan pendidikan mereka, terlepas dari kebangsaan mereka. Tjong juga menyarankan dana tersebut untuk mendukung mereka yang tidak dapat bekerja dengan baik karena cacat dan membantu korban bencana alam, tanpa memandang kebangsaan atau etnis. (SNP)