sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Agen BRILink Caringin Agus Ridwan, Merajut Asa untuk Hidupi Keluarga

Inspirator editor Tim MNC Portal
27/10/2023 16:45 WIB
Perjuangan Agus merajut mimpinya ternyata bukan dijalani seorang diri, melainkan ditemani oleh sang istri, Gusti Arrisma, perempuan bertangan dingin.
Kisah Agen BRILink Caringin Agus Ridwan, Merajut Asa untuk Hidupi Keluarga. (Foto: MNC Media)
Kisah Agen BRILink Caringin Agus Ridwan, Merajut Asa untuk Hidupi Keluarga. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bandung selalu punya cerita. Kalimat ini nampaknya tepat untuk mewakili banyaknya kisah pejuang keluarga di tengah hiruk pikuk Pasar Induk Caringin.

Sore itu, Selasa (1/8/2023), ratusan pedagang hilir mudik membongkar muatan barang dagangan mereka yang baru saja tiba dari luar kota. Semangat para pekerja pengangkut sayuran dan buah tersebut tak luntur, meski harus bekerja di bawah rintik hujan yang membasahi kepala mereka.

Tak jauh dari riuhnya aktivitas salah satu pasar induk terbesar di Kota Bandung itu, terlihat sebuah kios tak kunjung berhenti melayani orang-orang yang datang silih berganti. Usut punya usut, sejumlah orang tersebut tengah melakukan transaksi penarikan uang, setor, hingga transfer dana.

Tak lama berselang, seorang laki-laki berkacamata muncul dari sudut kios, dia menyunggingkan senyum lebar sembari mengulurkan tangan hendak berjabat.

Agus Ridwan, begitulah dia memperkenalkan dirinya. Pria berusia 52 tahun ini karib disapa ‘Agus’ oleh para pedagang sekitar. Agus merupakan pemilik dari salah satu Agen BRILink resmi dan terbesar di Pasar Induk Caringin, Bandung.

Tanpa ragu, dia pun mengajak untuk duduk bersama, di tengah deru mesin pikap pengangkut sayuran yang saling beradu, Agus mencoba memutar waktu dan mengingat rangkaian peristiwa yang terjadi di hidupnya hampir 20 tahun silam. 

“Panjang ceritanya, sebelum seperti sekarang, saya sama istri saya dulunya jualan nasi ya di Pasar Caringin ini. Jujur aja, hasilnya hanya cukup buat makan sehari-hari. Saya berpikir, gimana caranya supaya bisa memperluas rezeki buat anak istri,” katanya.

Perjuangan Agus merajut mimpinya ternyata bukan dijalani seorang diri, melainkan ditemani oleh sang istri, Gusti Arrisma, perempuan bertangan dingin yang mahir memasak berbagai sajian lezat.

Lauk pauk hasil masakan istrinya pun dijajakan Agus ke pedagang di Pasar Induk Caringin. Sedikit demi sedikit, dia bersama sang istri berusaha menyisihkan sebagian hasil berjualan nasi dan lauk pauk untuk ditabung.

Beberapa waktu berselang, seorang teman menawarkan Agus untuk mencoba menjadi Agen BRILink. Meski mengaku cukup tertarik, saat itu dia mengaku masih ada keraguan untuk mencoba.

Hal ini dikarenakan Agus merasa memiliki banyak keterbatasan, termasuk di antaranya modal. Keterbatasan ini membuat Agus dan sang istri memilih untuk berdiskusi terlebih dahulu agar tak terburu-buru mengambil keputusan.

“Saya sebenarnya cukup tertarik dengan tawaran itu, tapi rasanya hati saya masih ragu. Belum lagi modal kami itu kan terbatas, karena saat itu saya dan istri saya belum punya uang, hanya dari jualan saja sedikit-sedikit kami tabung. Jadi dengan semua keterbatasan itu, saya berpikir apa bisa saya jalankan usaha ini?” tuturnya. 

Setelah lama berdiskusi dan menimbang, Agus baru resmi menjadi Agen BRILink pada 2014 bermodalkan tabungan sebesar Rp3 juta. Bukan perjuangan namanya jika tanpa aral melintang, Agus harus menghadapi banyaknya cibiran yang memandang sebelah mata usahanya kala itu.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement