Namun ia tak menyerah. Ia tetap belajar jual beli saham secara otodidak lewat Youtube, selain itu Eko mengaku mendapatkan banyak bimbingan dari beberapa pihak.
“Penginnya supaya tidak merah, penginnya untung terus. Tapi saya dengar kan investasi saham itu kan untung jangka panjang,” lanjut Eko.
Ia mengaku, awal berinvestasi ia menanamkan modal sebesar Rp1 juta saja. Uang itu didapatnya dari tabungan, yang artinya adalah uang dinginnya yang tak terpakai. Namun pada akhirnya, saat ceritanya disiarkan, Eko telah memiliki belasan emiten di portofolionya.
Kesadaran Eko dan upayanya untuk mempelajari saham mendapatkan pujian dari Kepala BEI Cabang Solo M. Wira Adibrata. Ia berperan kepada investor pemula agar tahu timing kapan masuk ke pasar modal, tahu tujuan investasi, dan agar tidak ikut-ikutan orang lain saat hendak membeli saham.
Demikianlah kisah inspiratif tentang Eko Rochmadi, juru parkir yang berani berinvestasi saham. (NKK)