“Saya terpaksa buat penilaian: mana yang lebih buruk? Perselisihan paham saya dengan Anwar itu perkara kecil berbanding dengan kerusakan yang dilakukan Dato Sri Najib. Jadi lebih baik saya berkoalisi dengan Anwar untuk melawannya,” jelas Mahathir.
Keputusannya ini memang tak lantas disetujui oleh semua warga Malaysia, ada pula yang berpendapat bahwa Mahathir menggadaikan integritasnya sendiri dengan menggandeng kembali Anwar Ibrahim.
Namun demikian, pada akhirnya, koalisi antara Mahathir dengan Anwar membawa hasil akhir sesuai dengan harapannya. Najib Razak berhasil ia kalahkan, sehingga ia kembali terpilih menjadi perdana menteri pada 2018.
Demikianlah kisah inspiratif Mahathir Mohamad, pejabat yang bekerja hingga usia senja demi tanah airnya. (NKK)