Margaret Thatcher, Perdana Menteri Wanita Inggris Pertama Sepanjang Sejarah
Margaret Thatcher dianggap sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di dunia saat ini. Dia menolak teori ekonomi John Maynard Keynes, yang merekomendasikan defisit pada saat pengangguran tinggi, dan lebih memilih pendekatan monetaris dari ekonom Chicago Milton Friedman.
Konservatif memenangkan pemilu 1979 dan Margaret Thatcher menjadi Perdana Menteri. Dalam masa jabatan pertamanya, pemerintah memotong pajak langsung dengan menaikkan pajak pengeluaran, perumahan umum, melakukan penghematan, dan reformasi lainnya.
Meningkatnya inflasi dan pengangguran menyebabkan popularitas Margaret Thatcher menurun sementara. Pada bulan April 1982 Argentina menginvasi Kepulauan Falkland, sebuah koloni Inggris berpenduduk jarang yang terletak 300 mil dari Argentina dan 8.000 mil dari Inggris. Margaret Thatcher mengirim pasukan ke daerah itu.
Pada tanggal 2 Mei 1982, sebuah kapal selam Inggris menenggelamkan sebuah kapal penjelajah Argentina yang kontroversial yang berada di luar zona terlarang resmi, menewaskan lebih dari 300 orang di dalamnya. Pada bulan itu pasukan Inggris mendarat di dekat Teluk San Carlos di Falklands Timur dan terjadi serangan udara yang sedang berlangsung.
Dengan banyaknya cobaan yang dilalui Margareth, ia tetap di parlemen hingga tahun 1992. Meskipun ia berhenti tampil di depan umum setelah menderita beberapa pukulan ringan di awal tahun 2000-an, pengaruhnya tetap kuat. Faktanya, banyak dari kebijakan pasar bebasnya tidak hanya diadopsi oleh Konservatif, tetapi juga oleh para pemimpin Partai Buruh seperti Tony Blair.
Pada tahun 2011, mantan perdana menteri ini membintangi film biografi pemenang penghargaan (dan kontroversial) The Iron Lady, yang mengisahkan kebangkitan dan kejatuhan politiknya. Margaret Thatcher meninggal pada 8 April 2013 pada usia 87 tahun. (SNP)