(Foto: Bright Side)
Dulunya, Shogo memang membenci kelainan genetik yang mempengaruhi jari-jarinya ini. Namun Shogo berupaya menerima keadaan dan mengubah kekurangan pada jari-jarinya ini menjadi sesuatu yang potensial untuk profesinya sebagai penata rambut.
Memang memerlukan waktu lama untuk menerima kelainan genetiknya ini, tetapi pada akhirnya Shogo berhasil menghimpun kepercayaan diri.
Pada akun TikToknya, Shogo juga mempromosikan dan menyebar luaskan inklusivitas, bahwa memiliki kekurangan bukan berarti tidak mampu berkarya, atau tidak mampu beraktivitas.
Itulah kisah inspiratif tentang mengubah hambatan menjadi peluang yang menarik untuk disimak.
(Nadya Kurnia)