sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Inspiratif Pendiri Spotify, Pernah Ditolak Google Karena Tidak Punya Ijazah Sarjana

Inspirator editor Kurnia Nadya
29/10/2022 13:07 WIB
Pendiri Spotiry pernah ditolak Google lantaran tidak punya ijazah sarjana, namun setelahnya ia berhasil membangun aplikasi yang mendominasi pasar.
Kisah Inspiratif Pendiri Spotify, Pernah Ditolak Google Karena Tidak Punya Ijazah Sarjana. (Foto: MNC Media)
Kisah Inspiratif Pendiri Spotify, Pernah Ditolak Google Karena Tidak Punya Ijazah Sarjana. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Daniel Ek adalah pendiri Spotify, aplikasi streaming musik yang mendominasi pasar streaming musik dunia. Beroperasi lebih dari 180 negara, bahkan pelanggan berbayar tembus 180 juta orang. 

Sedangkan pengguna aktif bulanan tercatat 406 juta jiwa. Kekayaan Daniel tercatat sebesar USD2,1 miliar atau setara dengan Rp32,3 triliun.

Dari kecil Daniel memang sudah memiliki passion di bidang teknologi. Ia tumbuh bersama ayahnya tirinya yang bekerja di bidang teknologi informasi. Bahkan Daniel sudah bisa memprogram kode dasar.

Saat sekolah menengah ia bahkan membuat halaman web diruang komputer sekolah, usianya masih 14 tahun saat itu. Daniel menjual web miliknya itu, walaupun dengan harga murah. Namun dari sini Daniel melihat peluang. Hingga akhirnya ia merekrut teman-temanya untuk membantunya.

Bisnis kecilnya ini berjalan dengan baik, bahkan ia dapat menghasilkan USD15.000 per bulan. Sebagian uangnya diinvestasikan pada video game dan juga tempat dia meng-host halaman web. Sehingga keuntungannya terus meningkat.

Di usianya ke 16, Daniel bahkan mencoba melamar ke Google. Sayangnya ia ditolak lantaran tidak memiliki ijazah. Sampai Daniel mencipatakan masin pencari sendiri, namun hasilnya gagal.

Akhirnya ia memilih untuk melanjutkan pendidikan ke universitas, sayangnya dia di drop out di tahun pertama. Namun ia berhasil membangun sistem yang dapat menghasilkan USD2 juta.

Bahkan di usianya yang ke 23, Daniel merasakan banyak kemewahan finansial seperti punya apartemen di Stockholm, dan pergi ke tempat dengan layanan VIP. Sayangnya kemewahan ini tidak memberinya kebahagian.

Ia terus merasa depresi, sampai akhirnya meninggalkan kehidupan mewahnya. Bahkan teknologi yang selama ini menurutnya membawa kebahagian, tidak lagi terasa. Hingga ia mulai mencari kenyamanan pada musik. 

Daniel bertemu Martin Lorentzon, mantan direktur perusahaan tempat dia bekerja. Saat itu Martin juga merasa tidak bahagia dalam hidupnya dan keluar dari pekerjaannya.

Keduanya mencari kepuasan, hingga akhirnya mereka menyadari streaming musik punya potensi besar. Dan disinilah mereka memulai startup Spotify pada 2006. Spotify pertama kali diluncurkan pada 7 Oktober 2008 di Skandinavia, Inggris, Prancis, dan Spanyol. 

Idenya berhasil menarik minat para investor untuk menanamkan modal, hingga Spotify berhasil memperluas segmen konsumennya ke seluruh dunia. Saat ini Spotify mendominasi pangsa layanan aplikasi streaming musik global. 

Kesuksesan Spotify pada akhirnya membawa Daniel ke puncak keberhasilannya, menjadikan miliarder dengan harta kekayaan mencapai USD2,1 miliar, atau setara dengan Rp31 triliun. (NKK)

Penulis: Mila Pratiwi

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement