Untuk pemasarannya, awal mulanya hanya dipasarkan dari orang ke orang saja. Lalu akhirnya Bangkit mengajukan proposal kepada supermarket, restoran, hotel, hingga pasar.
Bangkit menjelaskan perawatan dari tanaman sayuran hidroponik di mulai dari pengecekan rutinitas yaitu posisi air, nutrisi, pH dan pengecekan hama.
Selain menjual sayuran segar, Hidroponik Kecil Purwokerto juga menjual peralatan dan perlengkapan media tanam sekaligus menjual bibitnya. Dari bisnisnya ini, Bangkit bisa mendulang omzet jutaan per bulan.
“Menurut saya bertani tuh kalau sudah mengenal pasti kita senang karena banyak tantangan yang kita hadapi. Bertani itu asyik sebenarnya,” kata Bangkit.
Itulah kisah inspiratif Bangkit Kusuma Jati, pengusaha muda yang tidak gengsi bercocok tanam hidroponik. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani