Kisah Inspiratif Pengusaha Kecil: Buang Botol Bir dan Beralih ke Sayur Mayur
Yogi dan Yona menikah pada 2011. Setelah menikah, keduanya memutuskan untuk menjalankan bisnis berdua. Tadinya Yogi adalah seorang peternak, sementara Yona sudah mulai berbisnis sebagai penadah barang bekas.
Keduanya sepakat untuk fokus berbisnis barang bekas, Yogi pun beranggapan potensi cuan dari bisnis pengepulan itu lebih menjanjikan. Mereka mengepul banyak jenis barang bekas, mulai dari kardus, botol, besi, kertas, dan lain-lain.
Namun pada 2014, mereka memilih fokus untuk menadah botol-botol bekas untuk dijual kembali ke pabrik masing-masing. Botol kecap akan dijual ke pabrik kecap, botol minuman keras akan dijual ke pabrik minuman keras.
“Saya yang keliling dengan mobil pickup mencari pelanggan untuk menadah botol bekas. Sementara istri di rumah yang mengurus pengepakan, jadwal kirim, dan sebagainya,” tutur Yogi.
Botol bekas adalah barang yang tak bakal terbuang sia-sia, tak menghasilkan sampah apa pun. Botol terjual, tutup dan beling pecahannya pun bakal terjual. Keuntungan mereka dapat sebesar Rp400/botol. Keduanya berhasil menjadi suplier botol bekas terbesar di Blitar.