Dance menggarap lahan itu bersama istri dan rekan-rekannya yang lain. Dari hasil bercocok tanam itu Dance dan sang istri tetap dapat menghasilkan uang untuk biaya pendidikan anak-anaknya, sekaligus membayar utang modal.
Melansir liputan iNews Kupang (6/10), Dance mengaku bisa mendapatkan penjualan hingga belasan juta rupiah saat panen sedang ramai dan harga sedang bagus di pasaran. Sekali panen tomat, Dance bisa menghasilkan 800 kilogram tomat.
Itulah kisah mantan debt collector jadi petani sukses. Dance berhasil menjadi wirausaha mandiri yang tidak lagi mengandalkan upah dari orang lain untuk bertahan hidup dan membiayai keluarganya.
(Nadya Kurnia)