Selepas bekerja sebagai pencuci mobil, selanjutnya Bagas mendapatkan tawaran sebagai Office Boy (OB) di salah satu rumah sakit di Indramayu. Bagas mengaku sebelum menjadi OB ia perlu masuk ke yayasan terlebih dahulu.
Setelah bekerja selama kurang lebih 1,5 tahun sebagai OB di rumah sakit, Bagas memutuskan untuk mengundurkan diri. Bagas mengaku belajar eksportir karena terinspirasi dari postingan Julio Ekspor, eksportir muda yang kerap membuat konten-konten ekspor.
Ketertarikannya terhadap ekspor bermula dari konten-konten di media sosial. Saat itulah, dirinya bertekad untuk mempelajari mengenai eksportir. Setelah belajar mengenai ekspor selama empat bulan ia dengan optimis langsung terjun kelapangan.
Pertama kali yang dilakukan oleh Bagas untuk menjadi eksportir yaitu mencari supplier di daerahnya. Karena daerahnya adalah tempat penghasil nanas dan mangga, maka ia mencoba dengan komoditas tersebut. Namun rupanya sulit mengekspor nanas dan mangga karena tidak ada mentor yang dapat membimbingnya.
Pada akhirnya, pilihan Bagas jatuh pada komoditi briket arang. Bagas mengaku mendapatkan buyer asal Jerman dan sudah mengirim satu kontainer briket yang nilainya kurang lebih setengah miliar. Bagas tak menyangka perjalanan karirnya sampai ada dititik sekarang.