Yoyok mengungkapkan bahwa dirinya hanya bermodal Rp9 juta, dengan rincian Rp3 juta dari tabungannya dan Rp6 juta dari saudara juga sepupunya. Setelah berjalan selama 1,5 tahun merintis, ia mengaku belum mendapatkan keuntungan yang besar.
Karena menjalankan bisnis dengan otodidak, Yoyok berjualan sembari masih belajar. Keuntungan yang ia dapatkan adalah ketika sudah menjalankan langkah-langkah efesiensi dalam pembelian bahan baku, cara memasak, penghematan bahan bakar dan sebagainya.
Berbekal pengalaman dan kecermatan dalam melihat peluang tingginya animo masyarakat terhadap sajian kuliner pedas, dirinya pun membuka peluang kemitraan franchise dan ternyata peluang itu banyak diminati oleh para investor.
Terbukti saaat ini Waroeng SS sudah memiliki lebih dari 70 cabang yang tersebar di Pulau Jawa hingga Bali dan melakukan ekspansi bisnis di Kuala Lumpur. Sekarang, Waroeng SS berusia 21 tahun dan konsisten dengan 102 menu yang bervariasi penyajiannya.
Itulah kisah sukses pendiri Waroeng SS yang memulai bisnisnya dengan modal minim hingga mampu membuka cabang di mana-mana. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani