Masa Orde Baru
Di masa pemerintahan order baru, bisnis Paman Lim semakin berkembang pesat. Ia bersama Sudwikatmono, Djuhar, dan Ibrahim Risjad mendirikan sebuah CV bernama Waringin Kentjana pada 1969. Keempat orang tersebut dijuluki sebagai The Gang of Four dan mendirikan pabrik tepung terigu bernama PT Bogasari Flour Mill yang menggunakan pinjaman modal dari pemerintah.
Pada 1970-an, Paman Lim kembali memperluas bisnisnya dengan mendirikan Bank Central Asia (BCA) bersama rekannya, Mochtar Riady. Masih di tahun yang sama, BCA mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi bank swasta terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah aset sebesar USD99 juta.
Saat krisis moneter melanda Indonesia pada 1997, Paman Lim tentunya mengalami penurunan pendapatan yang signifikan dari semua sektor bisnis yang dikelolanya. Beberapa perusahaan dipaksa tutup untuk menutup utang yang mencapai angka Rp52 triliun.
Saat ini, BCA telah menjadi salah satu bank terbesar yang sebagian besar sahamnya dipegang oleh PT Dwimuria Investama Andalan, di bawah kendali Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono.
Itulah kisah sukses pendiri bank BCA Sudono Salim yang merantau ke Indonesia dan sukses dengan berbagai bisnis yang didirikannya.