Menu murah ini disediakan dengan keinginan agar bakso itu dapat dijangkau oleh semua orang, sebab dulu Dwi dan rekannya pernah sangat kesulitan uang, hingga membeli makanan ringan pun tidak mampu.
Bakso malang siap saji yang dia beri nama ‘Sritikah’ ini tetap eksis hingga hari ini. Berangkat dari bisnis adonan bakso, Dwi mengembangkan bisnis bakso frozen hingga mampu membangun pusat produksi sendiri dan membuka restoran bakso sederhana.
Hal yang menarik dari bisnis bakso milik Dwi ini adalah modal awal yang hanya Rp120.000, Rp70.000 dari dirinya sendiri untuk berbelanja bahan adonan bakso. Namun gagal, sehingga dia harus meminjam Rp50.000 dari sang ibu.
Barulah setelah itu bisnis adonan baksonya dimulai. Modal Rp120.000 itu berkembang perlahan-lahan hingga Dwi mampu mengumpulkan keuntungan yang diolah terus menerus menjadi modal, sampai akhirnya dia mampu membuat tempat produksi tanpa utang.
Itulah kisah sukses pengusaha bakso dari Malang yang inspiratif.
(Nadya Kurnia)