IDXChannel - Permuda asal Ciamis, Yosep (29) sukses menjadi pengusaha kerupuk. Dia yang awalnya punya utang Rp700 juta, kini memiliki pabrik kerupuk dengan omzet tembus miliaran sebulan.
Hal itu diceritakan Yosep melalui kanal YouTube Naik Kelas. Dia bercerita, awalnya dorongan pembuatan pabrik kerupuk muncul dari kedua orang tuanya karena ayah dan ibunya terlibat dalam proses produksi kerupuk di wilayah lain.
Yosep mendirikan pabrik pada usia 24 tahun. Saat itu, modal yang dikeluarkan Yosep sebesar Rp700 juta, yang didapat dari pinjaman.
"Usia 24 punya utang Rp700 juta, buat mulai usaha, bingung juga balikin ya gimana. Kalau misalnya gagal, ya sudah itu aset pabrik," kata Yosep.
Dalam membangun sebuah usaha, menurutnya, kejujuran menjadi hal paling penting. Itu cukup dirasakan Yosep ketika mendapat kepercayaan untuk mengelola uang, maupun mamasarkan produk jualannya.
Yosep mengakui, pabrik miliknya baru sebatas memproduksi kerupuk mentah, selanjutnya produk tersebut dijual kepada pabrik yang menggoreng kerupuk.
Sekarang produk kerupuk Yosep sudah mulai dijual di Bekasi, Bandung, Jawa Tengah, Jakarta, dan beberapa kota lainnya.
Yosep menargetkan, produk kerupuk miliknya bisa dipasarkan di seluruh Indonesia, sebelum mulai menjualnya ke pasar internasional.
"Omzet lumayan juga, miliaran ada per bulan, alhamdulillah. Sekarang bisa kayak gini, mobil ada, mobil pribadi, mobil perusahaan, punya tanah, pabrik," ujarnya.
Namun kesuksesan yang diceritakan Yosep bukan tanpa tantangan. Hujan menjadi musuh terbesar dalam industri ini. Sebab kerupuk dengan kualitas terbaik adalah yang melewati proses penjemuran, bukan dikeringkan menggunakan oven.
Proses penjemuran itulah yang cukup rentan dalam keberhasilan memproduksi kerupuk. Karena ketika turun hujan dadakan, otomatis produksi terancam gagal hingga berpotensi mengalami kerugian. Hal itulah yang juga sempat dirasakan Yosep ketika menjalani bisnis.
"Kalau rugi pernah, itu kan kerupuk dijemur, jadi pas tahun baru 2019 itu hujan, jadi hampir setengah ton kehujanan, itu lumayan ruginya," ucap Yosep.
Kendati demikian, dia menyadari setiap pengusaha akan menghadapi tantangan, tinggal bagaimana menyiasatinya. Yosep pun memberikan saran kepada para generasi mudah yang hendak merintis bisnis.
Berdasarkan pengalamannya, dia menyarankan untuk modal memulai usahai pertama jangan menggunakan uang pinjaman.
"Kalau mau usaha itu kalau bisa jangan pakai utang, mungkin kecil-kecilan dulu, terus dikembangikan. Daripada utang gede, kalau tidak jalan, tidak punya apa-apa lagi," tuturnya.
(RNA)