Sebelum membuka usaha pupuk, Masdar berdiskusi dengan istri dan keluarga besarnya. Dayung bersambut, niatan Masdar ini disambut baik oleh anggota keluarganya. Dari situ, dia mempersiapkan modal Rp100 juta.
Setelahnya, Masdar melakukan survei untuk mencari distributor pupuk kemudian berbelanja. Dia juga megurus surat izin usaha dan mempersiapkan tempat untuk membuka usaha pupuk.
Ketika mulai berbisnis, tentu Masdar mengalami banyak pengalaman naik turun. Namun Masdar tetap berprinsip untuk menjaga hubungan baik ke pelanggan, yang notabene adalah rekan sesama petani.
Masdar bahkan rela memberlakukan sistem panjar, di mana petani pelanggannya diizinkan mengambil pupuk terlebih di tokonya terlebih dahulu, dan dilunasi setelah panen selesai. Hal-hal kecil inilah yang membuat usahanya bertahan hingga saat ini.
Buktinya saja, penjualannya terbilang stabil. Saat musim panen tiba, Masdar bisa mengangkut pupuk sebanyak 20 ton lebih setiap hari. Omzetnya pun bisa mencapai ratusan juta rupiah setiap bulan.