Pada tahun 1934, Soichiro memiliki impian untuk membuat mobilnya sendiri, bukan hanya menggunakan mesin mobil dari merek terkenal. Namun, ia memulainya dengan membuat ring piston sendiri, yang ternyata tidak semudah yang ia bayangkan.
Melanjutkan Pendidikan
Setelah mengalami kegagalan berulang, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Hamamatsu untuk memahami masalah pencampuran logam. Ia baru berhasil membuat ring piston pada tahun 1937 dan mendirikan pabrik pembuatan ring piston bernama Tokai Seiki pada tahun 1938.
Bengkel yang pernah ia pimpin di Hamamatsu juga berkembang pesat dan resmi berproduksi pada tahun 1941, berkat investasi dari Toyota, perusahaan yang didirikan oleh Sakichi Toyoda.
Namun, perjalanan sukses ini tidak berjalan mulus. Pada tahun 1945, saat Perang Dunia II berkecamuk, bengkelnya hancur akibat serangan bom sekutu, dan Jepang kalah dalam perang.
Setelah perang, Soichiro Honda merasa putus asa dan hampir menyerah. Ia bahkan tidak memiliki motivasi untuk bekerja apa pun. Namun, dalam masa sulit ini, ia melihat peluang di industri tekstil yang berkembang pesat. Meskipun ia mencoba mengembangkan mesin tenun canggih, usahanya harus terhenti karena kurangnya modal.