Meski pembuatannya masih tradisional, peramu jamu di sana mampu menjaga rasanya tetap otentik. Mengenai kualitas, jamu produksi warga Kampung Nyampung Bintara ini tak perlu diragukan. Menggunakan rempah-rempah tanpa campuran zat kimia apapun, ramuan herbal ini diyakini moncer untuk menjaga kesehatan tubuh. Tak pelak, usaha jamu ini pun menjadi bisnis yang turun temurun.
Dian Lestari Ekawati adalah salah satu warga yang masih melanjutkan usaha turun temurun tersebut. Perempuan berusia 42 tahun itu sudah berjualan sejak tahun 2019 lalu. Dia biasa menjajaki dagangannya di Pasar Kuto. Meski menjalankan usaha turun temurun, tantangan berbisnis tak pernah bisa dihindari.
"Jelas saya sempat mengalami kendala. Pertama yang tidak bisa dipungkiri adalah dari sisi modal, karena kalau mau menaikkan penjualan kan harus punya banyak modal. Jadi itu yang menjadi kendala awal," kata Dian yang juga merupakan Ketua Klaster Jamu Usaha Bintara.
Beruntung kendala tersebut bisa segera teratasi berkat bantuan modal dari BRI berupa pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dana tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menambah modal memajukan usaha jamu.
Usaha Makin Moncer Berkat Program Klasterku Hidupku
Selain itu, usaha jamu yang dijalankan Dian Lestari Ekawati bersama anggota klaster lainnya juga semakin berjalan lancar setelah mengikuti program Klasterku Hidupku yang digagas oleh BRI.