Awalnya dia membeli 3.000 lembar, yang kemudian bertambah menjadi 30.000 lembar dengan pembelian bertahap. Dari menyimpan saham TINS selama bertahun-tahun, tepatnya 2003-2008, Hadi mengantongi keuntungan Rp300 juta.
Keuntungan investasinya itu mendorongnya untuk menambah aset di Bursa Efek Indonesia. Untara Hadi juga pernah memiliki rekening efek di beberapa sekuritas di Indonesia. Saham pilihan yang pernah dikoleksinya pun cukup impresif.
Mulai dari saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), dan sebagainya.
Meskipun mendapatkan banyak keuntungan dari investasi saham, Hadi tak lantas menghabiskan uangnya untuk dibelanjakan. Dia justru memutar keuntungannya untuk sebagai modal untuk diinvestasikan kembali.
Secara rutin Hadi juga mengubah aset di portofolionya, mengikuti performa emiten dan kondisi pasar. Selama berinvestasi, Hadi memiliki puluhan saham yang mayoritasnya adalah konstituen indeks LQ45 pada masanya.