IDXChannel – The Ning King merupakan salah satu bos properti terbesar di Tanah Air. The Ning King adalah pemilik PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Berdasarkan data Forbes, The Ning King pernah masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2017. Kekayaannya saat itu berada di angka USD450 juta atau setara dengan Rp6,8 triliun (kurs Rp15.165 per USD).
Lantas, bagaimana sosok The Ning King? Berikut IDXChannel mengulas profil dan kesuksesan salah satu konglomerat RI berikut ini.
Profil The Ning King
The Ning King merupakan salah satu konglomerat di bidang properti. Ia adalah sosok di balik PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang berhasil mengembangkan kawasan luas nan megah dengan nuansa perkotaan di ibu kota.
Perusahaan ini merupakan perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1993. Hampir tiga dekade beroperasi, Alam Sutera Realty telah berhasil membangun sejumlah kawasan mewah, salah satunya adalah Alam Sutera di Serpong, Tangerang Selatan, yang berdiri di atas lahan dengan luas mencapai 800 hektare.
Tak hanya Alam Sutera Realty, The Ning King juga diketahui merupakan pemilik saham dari PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST). The Ning King tercatat sebagai pemegang saham mayoritas yakni sebesar 64% dari perusahaan ini. Perusahaan ini pun telah tercatat di bursa sejak 1989 bersama dengan Marubeni Corporation yang merupakan perusahaan asal Jepang.
Meski sukses di bidang properti, namun rupanya The Ning King tidak mengawali kariernya di bidang ini. Pria kelahiran 1931 ini justru memulai bisnisnya di bidang tekstil. Ia mewarisi usaha tekstil sang ayah di Bandung. Kemudian, pada 1949 ia memindahkan usaha tekstilnya ke Jakarta.
The Ning King kemudian berhasil membangun pabrik tekstil pada 1966. Satu tahun setelahnya, ia resmi mendirikan PT Argo Pantes. Perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam bahan pakaian dan tekstil dan berkantor pusat di Wisma Argo Manunggal, Gatot Subroto, Jakarta. Perusahaan tersebut berhasil berkembang hingga mencapai bursa saham pada 1991 silam.
Sukses di sektor tekstil, tak lantas membuat The Ning King berhenti sampai di sana. Ia lantas berekspansi dan merambah ke sektor properti dan manufaktur. Ia mengawali bisnisnya di bidang ini dengan mendirikan Dharma Manunggal dan Manufaktur Manunggal yang akhirnya menjadi Argo Manunggal Group.
Selanjutnya, ia membeli saham dari Alam Sutera dan Kawasan Industri Fajar Bekasi melalui Argo Manunggal Group tersebut. Melalui Alam Sutera, The Ning King berhasil menjual kurang lebih 1.100 properti hunian hanya dalam waktu dua minggu pada 1994.