Dalam wawancara bersama IDXChannel di sesi FinCast, Founder Dekoruma Dimas Harry Priawan mengaku ia dan manajemen Dekoruma memang sempat kebingungan dan panik ketika pandemi melanda.
“Tapi kita termasuk beruntung. Karena waktu itu kita jualan perabot, banyak orang yang beli kursi kantor karena mulai work from home. Banyak juga yang mulai mendekorasi begitu penghuninya harus banyak diam di rumah,” kata Dimas.
Sehingga, saat itu Dekoruma mencatatkan demand yang lebih besar dibanding masa-masa sebelum pandemi. Apalagi, saat itu juga banyak toko-toko furnitur yang terpaksa tutup. Sementara bisnis Dekoruma sejak awal sudah berbasis online.
Perjalan Bisnis Dekoruma, dari Online ke Offline
Delapan tahun berdiri, empat tahun pertama Dekoruma beroperasi secara online. Barulah sembilan bulan setelah pandemi, Dimas memutuskan untuk ekspansi dengan membangun experience store, atau toko furnitur konvensional.
Bahkan, kini Dekoruma juga menambah lini bisnis baru, yakni ritel furnitur dan interior desain. Lini kedua baru dibuka ketika Dekoruma sudah membangun basis konsumen yang kuat, yang dibangun oleh Dimas sejak pertama kali beroperasi.