Setelah itu, Teguh putuskan untuk bekerja di sebuah toko dekat spare part di dekat rumahnya. Gaji yang didapatkan tidak dapat ia nikmati, karena uang tersebut digunakan untuk melunasi hutang kepada kakaknya.
Saat bekerja, teguh merasakan hal yang berbeda, ia merasa menemukan dunia baru baginya. Kemudian ia berpikir, meski dirinya tidak bisa merasakan gajinya, disini ia bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru.
Modal Rp4 juta Teguh Nekat Buka Toko
Akhirnya dengan uang Rp4 juta, Teguh nekat untuk membuka usaha spare part. Awalnya ia mencari sebuah ruko, dan ia merasa toko ini sangat cocok. Kemudian ia bertanya pada pemilik toko berapa uang sewanya, dan ternyata Rp25 juta untuk menyewanya.
Disitu Teguh bingung karena tidak memiliki uang sebanyak itu, sampai akhirnya ia bernegosiasi dan dengan uang yang ia miliki ia akan membayar sisanya secara berkala. Beberapa hari berikutnya, Teguh mendapat kabar kalau ia boleh menggunakan toko tersebut.
Toko tersebut masih kosong, Teguh berencana membeli rak di tukang rongsok dengan uang sang istri yang ada Rp200 ribuan. Sekarang hanya tinggal barang, karena Teguh sebelumnya memiliki kenalan para sales, ia menawarkan untuk menaruh barangnya di tokonya itu.