sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sejarah Toko Buku Gunung Agung: Dipercaya Bung Karno, Pelopor Pameran Bacaan

Inspirator editor Kurnia Nadya
22/05/2023 17:12 WIB
Toko Buku Gunung Agung diresmikan pada 1953.
Sejarah Toko Buku Gunung Agung: Dipercaya Bung Karno, Pelopor Pameran Bacaan. (Foto: MNC Media)
Sejarah Toko Buku Gunung Agung: Dipercaya Bung Karno, Pelopor Pameran Bacaan. (Foto: MNC Media)

Saat dewasa, Wie Tay sempat berjualan rokok keliling di Senen dan Glodok, hingga akhirnya ia mampu mendirikan kios kecil sendiri dengan hasil keuntungannya. Wie Tay juga sempat mendirikan usaha rokok bersama dua sahabatnya, Tje Kie Hoat dan Lie Tay San. 

Mereka bertiga sempat berjualan bir juga, namun secara bersamaan ketiganya juga mulai merambah ke bisnis perbukuan. Mereka berjualan buku-buku impor berbahasa Belanda di toko kecil berukuran 3x3 meter persegi di Kramat Bunder. 

Usaha itu kian membesar sampai akhirnya ketiga sahabat itu memutuskan untuk berhenti berjualan rokok, dan memfokuskan bisnis pada penjualan buku dan alat-alat tulis. Pada 1948, ketiga membentuk firma bernama Tay San Kongsie. 

Lie Tay San memiliki saham 40%, The Kie Hoat memiliki saham 27%, dan Wie Tay memiliki saham 33%. Wie Tay ditunjuk sebagai pimpinan perusahaan, dan setelahnya, mereka membuka toko buku di kawasan Kwitang. 

Saat Belanda meninggalkan Indonesia, ia meminta orang-orang Belanda itu untuk memberikan buku-buku bekasnya dan dijualnya dengan harga murah. Wie Tay mengajak kedua rekannya untuk memperbesar modal. Namun usulan itu ditolak, The Kie Hoat mendirikan tokonya sendiri. 

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement