IDXChannel – Tahukah Anda siapa pemilik baterai ABC? Baterai dengan merek ABC tentunya sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Brand ini sudah sangat lekat hingga berhasil menguasai 70 persen pangsa pasar baterai di Tanah Air.
Eksis sejak 1958, baterai ABC terus menuai kesuksesan dalam kategorinya. Tak hanya berfokus pada produk baterai pack untuk kebutuhan elektronik, ABC juga telah mulai berekspansi membuat baterai lithium yang mulai diperjualbelikan sejak awal tahun 2022 ini.
Lantas, kira-kira siapa pemilik baterai ABC? Bagaimana awal mula berdirinya perusahaan yang memproduksi baterai ABC hingga sukses seperti sekarang? Simak informasi lengkap yang berhasil dihimpun IDXChannel sebagai berikut.
Siapa Pemilik Baterai ABC?
Baterai ABC diproduksi oleh PT Everbright dan PT International Chemical Industry atau yang lebih dikenal sebagai PT Intercallin. Kedua perusahaan tersebut berada dalam naungan ABC Holding yang merupakan salah satu konglomerasi bisnis di Indonesia. Pabrik baterai ABC tersebar di tiga wilayah di Indonesia yakni Medan, Surabaya, dan Jakarta.
Eksistensi baterai ABC tidak terlepas dari pendiri ABC Holding yakni Chandra Djojonegoro dan Chu Sok Sam. Sukses dengan PT Perindustrian Bapak Djenggot (Orang Tua Group), Chandra Djojonegoro dan Chu Sok Sam mendirikan PT Everbright pada 1959 di Medan. Perusahaan tersebut bergerak di bidang manufaktur sel kering kualitas terbaik di Indonesia.
Di awal berdirinya, pabrik baterai ABC berdiri di atas lahan seluas lima hektare. Pabrik tersebut dilengkapi dengan mesin berteknologi tinggi yang digunakan untuk menghasilkan baterai yang berkualitas. Di perusahaan ini, keluarga Chu menguasai sebesar 31% saham.
Selanjutnya, pada 1968, Chandra dan Chu Sok Sam pun mengembangkan International Chemical Ind. CL. atau PT International Chemical Industry di Jakarta. Di perusahaan ini, dua bersaudara Chandra dan Chu Sok Sam menguasai sebesar 46% saham. Perusahaan ini fokus pada penjualan baterai tak hanya di dalam negeri tapi juga hingga ke luar negeri.
Tak hanya memproduksi baterai alkaline ukuran AAA/ LR03, tapi juga memproduksi ukuran AA/LR6. Perusahaan ini juga memproduksi berbagai jenis baterai carbon zinc dalam ukuran D, C, AA, dan AAA dengan grade mulai dari Super Power, New Special, Standard dan Economy.
Demi memenuhi permintaan baterai yang demikian tinggi, pada tahun 1982 Chandra Djojonegoro pun mendirikan PT Hari Terang Industry yang berlokasi di Surabaya. Kota Surabaya dipilih sebagai wilayah yang melayani distribusi khususnya untuk kawasan Jawa Timur dan Indonesia bagian Timur. Pada tahun 2009, perusahaan ini pun berganti nama menjadi PT International Chemical Industry Plant 2 Surabaya.
Adapun saat ini, ABC Holding berada di bawah kepemimpinan anak dari Chandra Djojonegoro yang bernama Husain Djojonegoro dan keluarganya. Keberhasilan perusahaan produsen baterai ABC dan juga perusahaan lain yang berada di bawah naungan ABC Group mengantarkan Husain Djojonegoro menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Namanya masuk dalam jajaran 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dan menempati urutan ke-34. Menurut laporan Forbes, kekayaan Husain pada tahun 2022 mencapai USD1,25 miliar. Jika dikonversikan ke dalam rupiah, kekayaan Husain Djojonegoro mencapai Rp18,1 triliun (kurs Rp14.500 per USD).
Itulah ulasan IDXChannel mengenai siapa pemilik baterai ABC yang masih berada di bawah naungan ABC Holding.