IDXChannel – Sejarah berdirinya Grup ABC dan Heinz ABC Indonesia tak terlepas dari dua nama sang pendiri yakni Chandra Djojonegoro atau Chu Sam Yak dan Chu Sok Sam.
Perusahaan holding ini didirikan di Medan pada 1948. Konglomerasi bisnis ini membawahi beberapa anak perusahaan, termasuk Heinz ABC Indonesia dengan salah satu produk paling terkenalnya yakni kecap manis ABC.
Lalu, bagaimana sejarah berdirinya Grup ABC dan Heinz ABC Indonesia? Berikut informasi lengkap yang berhasil dihimpun IDXChannel.
Sejarah Berdirinya Grup ABC
Grup ABC merupakan salah satu konglomerasi bisnis yang besar di Indonesia. Konglomerasi bisnis ini semula digawangi oleh dua bersaudara Chandra Djojonegoro alias Chu Sam Yak dan Chu Sok Sam di Medan pada tahun 1948.
Pada awalnya, dua bersaudara berjualan aneka barang termasuk berdagang anggur tradisional yang dikemas dalam botol. Beberapa tahun setelah usaha berjualan anggur kemasan ini jalan, Chandra dan saudaranya serta beberapa rekannya yakni Lim Kok Liang, Lim Tong Chai, dan Lim Mia Chuan membuat sebuah perusahaan yang bernama NV Handel Maatschappij May Lian & Co pada 14 Februari 1950. Perusahaan ini memproduksi minuman anggur tradisional kemasan yang diberi merek Cap Orang Tua.
Produk anggur Cap Orang Tua semakin laku di pasaran hingga membuat dua bersaudara mengubah nama perusahaannya menjadi PT Perindustrian Bapak Djenggot (PBD). Dua bersaudara Chandra Djojonegoro dan Chu Sok Sam memiliki saham sebesar 42,4% di perusahaan ini. Perusahaan ini memproduksi minuman anggur kolesom yang berhasil menembus pasar mancanegara.
Sukses dengan PT Perindustrian Bapak Djenggot, Chandra Djojonegoro dan Chu Sok Sam pun melebarkan sayapnya dengan mendirikan PT Everbright Battery Factory yang memproduksi baterai ABC pada 1959. Di perusahaan ini, keluarga Chu menguasai sebesar 31% saham. Beberapa tahun kemudian yakni pada 1968, Chandra dan Chu Sok Sam pun mengembangkan International Chemical Ind. CL. yang memproduksi langsung baterai ABC dan dua bersaudara itu menguasai sebanyak 46% saham.
Mereka pun terus mengembangkan bisnis mereka dan berhasil mengakuisisi PT Uni Djaja sebesar 31,9% saham pada 1973. Dua tahun kemudian yakni pada 1975, dua bersaudara ini pun mulai merambah pada bisnis consumer goods dan mendirikan PT ABC Central Food Industry. Di perusahaan ini, mereka menguasai sebanyak 53% saham. Beberapa tahun berikutnya, Chandra dan saudaranya sudah masuk ke industri toiletries dan memproduksi sikat gigi Formula melalui PT Ultra Prima ABadi.
Bisnis dua bersaudara ini pun terus menggurita hingga sepeninggal Chandra dan Chu Sok Sam, Grup ABC diteruskan oleh generasi penerus Chandra yakni Husain dan Hamid Djojonegoro. Dari generasi Chu Sok Sam, penerusnya adalah Sumito, Vincent Kus Chu, dan Kogan Mandala Choo.
Di antara beberapa penerus dari Chandra Djojonegoro dan Chu Sok Sam, Hamid Djojonegoro yang cukup agresif dalam mengembangkan bisnis ini. Hamid pun tercatat menjadi yang termasiv dalam membesarkan Grup Orang Tua yang berada di bawah naungan ABC Holding.
Hingga saat ini Grup ABC menaungi beberapa perusahaan antara lain sebagai berikut.