Kampus yang menjadi tempat pilihannya belajar yakni di Universitas Waseda, Tokyo, Jepang. Perjalanan pendidikan Lee tak sampai disitu saja. Pasalnya Ia juga melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi yakni dengan mengambil gelar magister.
Universitas George Washington, Washington DC, Amerika Serikat jadi pilihan Lee untuk menyelesaikan studi S2 di jurusan administrasi bisnis. Selepas kelulusan, Ia pun menjabat untuk menggantikan posisi sang ayah yang sudah berpulang.
Pada awal kepemimpinan, perusahaan Samsung di pandang masyarakat sebagai produsen produk murah berkualitas jelek. Kendati demikian Lee tak berputus asa, Ia membuat perubahan di tahun 1993.
Siapa sangka, dengan mengikuti permintaan pasar dan perkembangan teknologi yang semakin bertumbuh. Samsung mampu mengalahkan para kompetitornya seperti Sony, Panasonic, hingga Sharp. Tak hanya itu, mereka mampu bersaing dengan Nokia dan juga Apple.
Diketahui harta kekayaan Lee dari bisnis elektronik yang mampu mengumpulkan harta kekayaan hingga USD 20,9 miliar atau setara dengan Rp 308 triliun. Tak heran jika kini Ia masuk dalam daftar orang terkaya di Korea Selatan.