Saat dirinya bekerja di Kartuku, ia memutuskan untuk bergabung ke Gojek pada Mei 2014 sebagai karyawan freelance sebagai konsultan.
Setelah hampir setahun ia bekerja sebagai freelance, ia dirayu langsung oleh sang CEO Nadiem untuk jadi karyawan tetap. Saat itulah Alama mengalami dilema.
Alama hampir menolak tawaran tersebut pada 2015, namun Nadiem bersikeras merayunya dan mengatakan kalau saat ia bekerja di Gojek, ia bekerja tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk terus berinovasi dan memberi hidup untuk ratusan ribu mitra ojek di luar sana.
Alama akhirnya menerima tawaran tersebut dan resmi bergabung pada Mei 2015 menjadi Vice President of Product. Lalu ia diminta fokus untuk divisi teknologi.
Ketika sudah cukup lama berkarier di bidang teknologi, ia terpikirkan ingin meneruskan mimpinya di bidang pendidikan, karena ia memang memiliki ketertarikan dalam bidang tersebut.