sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Zenius Resmi Hentikan Operasional, Lampu Kuning Startup Pendidikan RI?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
04/01/2024 17:00 WIB
Startup pendidikan kenamaan di Indonesia, Zenius, mengumumkan penghentian operasional sementara di awal 2024.
Zenius Resmi Hentikan Operasional, Lampu Kuning Startup Pendidikan RI? (Foto: Instagram Sabda PS)
Zenius Resmi Hentikan Operasional, Lampu Kuning Startup Pendidikan RI? (Foto: Instagram Sabda PS)

IDXChannel - Startup pendidikan kenamaan di Indonesia, Zenius, mengumumkan penghentian operasional sementara di awal 2024. Kabar ini menyebar melalui pernyataan resmi, Rabu (3/1/2024).

Zenius yang didirikan oleh Sabda PS ini berdiri sejak 2004 lalu dan memberikan pelayanan pendidikan secara daring di seluruh Indonesia.

Dalam pernyataan resmi, Zenius mengatakan berhentinya operasional startup pendidikan ini dilakukan karena tantangan operasional.

"Saat ini, Zenius sedang mengalami tantangan operasional dan kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang akan ditimbulkan bagi para pengguna kami," tulis pernyataan resmi Zenius yang diterima para mitra pemilik bimbel Primagama.

Sebagai informasi, Zenius mengaku telah meraih total pendanaan senilai USD 40 juta (Rp 622 miliar) dari MDI Ventures sejak berdiri.

Zenius juga mengakuisisi Primagama pada awal 2022. Jumlah modal yang digelontorkan Zenius untuk mengambil alih perusahaan bimbangan belajar populer tersebut tidak dipublikasikan.

"Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi untuk sementara, tetapi kami menjamin bahwa kami tidak akan berhenti berusaha untuk meenjalankan dan mewujudkan visi untuk merangkai Indonesia yang cerdas, cerah, asik," imbuh pernyataan resmi tersebut.

Tren Pendanaan Meredup

Sejumlah startup pendidikan sempat mencuri panggung kala pandemi Covid-19 menyerang dan membuat kegiatan belajar mengajar secara tatap muka terhenti imbas pembatasan sosial. Sebut saja Ruangguru, Zenius, Pahamify, CoLearn, Titik Pintar, Eduka System, hingga MejaKita.

Namun, dua tahun pasca pandemi Covid-19, bisnis startup pendidikan nampaknya kehilangan gaungnya. Ini tercermin dari jumlah kesepakatan pendanaan yang biasanya menjadi modal utama bagi startup mengembangkan bisnis.

Mengutip Crunchbase, pada 2023 investor ventura tak lagi tertarik berinvestasi bidang edtech, dimana pendanaan telah menurun dan absennya putaran pendanaan bernilai jumbo.

Sepanjang 2023, tidak ada satu pun perusahaan teknologi pendidikan yang mengumpulkan dana ventura sebesar USD100 juta atau lebih secara global, menurut data Crunchbase. Padahal, di tahun 2021 dan 2022, terdapat lebih dari 60 pembiayaan serupa secara global.

Menurut Tech in Asia, aliran investasi ke perusahaan di industri education technology (edtech) mengalami peningkatan di 2019 dengan nilai mencapai USD166,42 juta dan jumlah kesepakatan sebanyak 6 kesepakatan.

Jumlah pendanaan ke startup edtech sempat mencapai 18 kesepakatan investasi pada 2020 namun dengan nilai yang lebih kecil yakni USD77,05 juta. Kenaikan jumlah kesepakatan ini didorong oleh tren belajar online akibat pandemi.

Namun demikian, jumlah kesepakatan yang terjadi pada tahun-tahun berikutnya mengalami penurunan, terbukti pada 2021 angkanya menurun hanya menjadi 11 kesepakatan dengan nilai USD11,35 juta dan setahun berikutnya hanya naik tipis yakni 14 kesepakatan dengan nilai investasi hanya USD18 juta. (Lihat grafik di bawah ini.)

Bahkan menurut survei Daily Social, Ruangguru menjadi startup pendidikan paling populer per kuartal I 2022. Sementara Zenius menempati posisi kedua startup pendidikan paling populer di periode yang sama.

Namun, bisnis tak selalu mulus. Hingga pada 2022, Zenius sudah melakukan PHK dua kali. Di antaranya pada bulan Mei yang memangkas sekitar 25 persen karyawannya atau lebih dari 200 karyawan. Serta PHK kedua pada Agustus tanpa menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement