IDXChannel—Amartha merupakan microfinance marketplace yang sudah berdiri sejak 2010, dan memiliki misi untuk mendukung pemberdayaan UMKM di desa melalui inovasi dan teknologi.
Dilansir dari laman resmi amartha.com (12/01) ide ini berawal dari keresahan akan banyaknya pengusaha mikro yang kesulitan mendapat modal usaha, sehingga Amartha tercipta guna menghubungkan pengusaha mikro terpercaya dan pemodal secara online.
Realisasi Penerimaan Pajak Fintech
Berkonsep dengan peer to peer lending, Amartha ini beroperasi dengan mengumpulkan dana masyarakat yang ingin berinvestasi. Kemudian Amarta akan menyalurkannya kepada UKM sudah bekerja sama. Semua itu dilakukan secara online.
Nantinya Investor yang sudah menaruh dananya di Amartha akan mendapatkan imbal hasil dari pembagian penghasilan dana UKM terpilih.
Andi Taufan Garuda Putra merupakan Founder dan CEO dari Amartha, ia merupakan lulusan Sekolah Manajemen Bisnis ITB dan Master of Public Administration dari Harvard University.
Ia mendirikan Amarta sudah sejak 2010 lalu, kemudian bertransformasi menjadi perusahaan teknologi keuangan pada 2016. Ia juga merupakan mantan Staf Khusus Presiden Republik Indonesia dan Mantan Konsultan IBM.
Open Finance Bakal Jadi Masa Depan Fintech?
Taufan sendiri sudah banyak menerima berbagai penghargaan, seperti Ashoka Young Changemaker (2010), Satu Indonesia Award (2011), Astra Laureate Global Fellow (2013), dan Ganesha Innovation Champion Awards (2014).
Awal pendirian Amartha dimulai saat ia memberikan pinjaman kepada satu orang yang membuka usaha warung nasi, dari sini semakin banyak orang yang ingin meminjam uangnya lagi, namun hal ini tidak berlangsung lama, ia mengalami kegagalan.
Hal tersebut terjadi karena mereka tidak bisa membayar hutangnya, dengan alasan ada keluarga yang sakit atau ada usaha yang lain.
Taufan mempelajari sesuatu kalau ingin memberikan pembiayaan di pedesaan jangan hanya bermodalkan kepercayaan saja. Hingga akhirnya ia belajar dari internet, seluk-beluk tentang memberi pinjaman.
Awalnya ia hanya membuat Lembaga Keuangan Mikro dengan modal Rp15 juta, dengan pinjaman Rp500.000 per orang.
Lalu kemudian setelah perusahaan miliknya berkembang selama lima tahun, pada 2015 Taufan memilih untuk membuat platform online.
Amartha mempercayai kalau kemudahan dalam mendapatkan akses permodalan untuk usaha mikro guna mengembangkan usaha demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat piramida bawah, membangun ketahanan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan merata.
Amartha juga menjadi pilihan investasi yang dapat memberikan dampak sosial. (NKK)
Penulis: Mila Pertiwi