Cho mendirikan perusahaan pendahulu SD Biosensor, yang disebut Standard Diagnostics (SD), pada 1999. Pada 2010, Cho menjual sebagian sahamnya di SD ke Inverness Medical Innovations yang berbasis di Massachusetts dan memisahkan bisnis perangkat biosensor, yang menggunakan bahan biologis.
Seperti antibodi untuk mendiagnosis penyakit, hingga membuat SD Biosensor. Sebelum memulai SD, Cho, yang meraih gelar doktor kedokteran hewan dari Universitas Nasional Seoul yang bergengsi, bekerja di perusahaan farmasi Korea Green Cross.
Dua miliarder lain dalam daftar 50 Orang Terkaya Korea—Seo Jung-jin dan Shin Dong-guk—juga memperoleh kekayaan dari perawatan kesehatan. Seo, yang ikut mendirikan pembuat obat Celltrion pada tahun 2002, menduduki puncak peringkat kekayaan Korea tahun ini dengan kekayaan bersih USD12,5 miliar.
Tahun lalu Celltrion mengembangkan pengobatan antibodi Covid-19, yang disetujui bersyarat di Korea Selatan pada Februari, sambil menunggu hasil uji klinis fase tiga. Sementara itu, Hanmi Pharmaceutical, tempat Shin memiliki sebagian besar kekayaan pribadinya, berfokus pada pembuatan vaksin Covid-19. (RAMA)