Populernya warteg satu ini karena menyediakan berbagai macam lauk pauk, seperti ayam goreng, ayam bakar, mi goreng, hingga aneka tumisan sayuran.
Koh Felix memesan nasi, ikan, cumi asin, telur dadar, gorengan dan mi goreng harganya hingga Rp50 ribu.
Ia mengatakan, harga yang dibanderol cukup tinggi sebanding dengan rasanya. Bumbunya cukup berani, sehingga rasanya menjadi semakin lezat.
"Enak sih. Walau harganya sedikit pricing. Cuma menurut gua sesuai dengan rasa dan terkenalnya," ujarnya.
Sementara itu dikutip dari berbagai sumber, Warteg pada awalnya banyak dikelola oleh masyarakat dari dua desa di Kabupaten Tegal, dan satu desa di Kota Tegal, yaitu warga desa Sidapurna, Sidakaton Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal dan Krandon. Mereka mengelola warung tegal secara bergiliran (antar keluarga dalam satu ikatan famili).
Di Jabodetabek sendiri, jumlah warteg lebih dari 34.000 warung. Dalam satu kawasan, bisa ada lebih dari lima warteg, sehingga Anda akan dengan mudah menemukannya. (TIA)