IDXChannel—Artikel ini akan membahas tentang saham IDX 30 dengan PER dan PBV yang masih murah. Dari tiga puluh konstituen dalam indeks IDX 30, masih ada beberapa emiten yang harga sahamnya masih murah.
Indeks IDX 30 diluncurkan Bursa Efek Indonesia untuk mengukur kinerja 30 saham dengan likuiditas tinggi, nilai kapitalisasi pasar yang besar, dan memiliki fundamental perusahaan yang dinilai baik.
Selain untuk mengukur kinerja emiten menggunakan penggolongan saham, keberadaan indeks juga memudahkan investor pemula untuk memilih saham-saham pilihan untuk diinvestasikan.
Contohnya seperti indeks LQ45 yang populer dikenal dengan konstituennya yang tergolong saham-saham bluechip. Atau indeks syariah yang memudahkan investor untuk memilih saham-saham syariah terbaik.
Setiap indeks memiliki kriteria tertentu, sehingga bursa efek tidak sembarangan memilih saham untuk dipilih sebagai konstituen indeks tertentu. Indeks unggulan seperti LQ45, secara selektif memilih saham-saham terbaik di pasar modal dan mengevaluasinya secara berkala.
Pada indeks IDX 30 sendiri, bursa efek telah memperbarui konstituen untuk periode Agustus 2023 sampai dengan Januari 2024. Ada satu saham yang keluar dari IDX 30, yakni PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan digantikan oleh PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Untuk melihat daftar lengkap konstituen IDX 30, perhatikan daftar berikut ini.
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- PT Bank Jago Tbk (ARTO)
- PT Astra International Tbk (ASII)
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
- PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA)
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
- PT Harum Energy Tbk (HRUM)
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
- PT United Tractors Tbk (UNTR)
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Dari ketigapuluh emiten di atas, masih ada beberapa yang mencatatkan price to earning dan price to book value ratio yang cukup murah. PBV murah dalam artian, di bawah 1 (satu), atau tidak jauh dari 2 (dua).
Sementara jika menggunakan rasio PER, saham disebut murah bila hasil PER tidak lebih dari 15. Namun murah atau tidaknya harga berdasarkan PER, tergantung pada masing-masing investor. Ada yang menilai PER harus di bawah 10 untuk disebut murah.
Seperti yang diketahui, PER dan PBV adalah rasio yang mengukur valuasi saham. Kedua rasio ini paling umum dijadikan acuan untuk melihat mahal atau murahnya harga suatu saham.