Nama terakhir memang mencuri perhatian pasar di tahun ini. BREN, sempat menembus auto rejection atas (ARA) berjilid-jilid di awal listing, kini sudah melonjak 861,54 persen.
BREN menjadi top gainers ketiga di bawah CHIP, yang sudah disinggung di muka.
Saham BREN-lah yang membuat saham-saham Prajogo lainnya turut reli selama paruh kedua 2023. Tak hanya itu, BREN sempat menduduki peringkat pertama emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di bursa, pada perdagangan 8 Desember 2023.
Market cap BREN sempat menyentuh Rp1.090 triliun, menyalip emiten Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang kala itu memiliki market cap Rp1.087 triliun.
Kini, BREN berada di posisi kedua dan BBCA kembali ke singgasananya.
Bisa dibilang, tiga saham tercuan di 2023 dihuni oleh saham-saham pendatang baru: CUAN, CHIP, dan BREN.
Saham IPO 2023 lainnya, emiten tambang tembaga dan emas yang terafiliasi Keluarga Salim dan Panigoro PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) juga ikut menjadi ‘hot stock’ sepanjang tahun. AMMN melejit 290,86 persen YtD atau sejak listing 7 Juli lalu. (Lihat tabel di bawah ini.)