8. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
GEMS juga bergerak di industri batu bara. Secara spesifik, Golden Energy Mines memiliki bisnis pertambangan batu bara, perdagangan hasil pertambangan, dan menyediakan jasa pertambangan.
GEMS beroperasi sejak Maret 1997 dan mencatatkan sahamnya di bursa efek pada November 2011. Saat ini (6/10/2025), harga saham GEMS adalah Rp8.950 per saham. Sementara kapitalisasi pasarnya adalah Rp52,65 triliun.
9. PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM)
Bank Sinarmas mulai beroperasi pada Agustus 1989, mulanya beroperasi sebagai PT Bank Shinta Indonesia. Namun kemudian berganti nama setelah diambil alih oleh Sinar Mas, menjadi PT Bank Sinarmas.
BSIM menyedian layanan perbankan umum. Perusahaan ini mencatatkan sahamnya di bursa pada Desember 2010. Kini harga sahamnya ditutup di level Rp895 per saham, sedangkan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp17,47 triliun.
10. PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA)
SMMA awalnya didirikan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan. Mulai dari asuransi, pinjaman digital, sekuritas, manajemen saham, solusi keuangan, dan sebagainya. Perusahaan ini berdiri pada 1982.
Namun perseroan baru bergabung dengan Sinar Mas pada 1995, disusul dengan pencatatan saham di bursa efek di tahun yang sama. Sekarang harga sahamnya ditutup di level Rp14.725 per saham, adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp93,76 triliun.
11. PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)
Sebelumnya Sinar Mas memiliki PT Smarfren Tbk (FREN), yang kemudian delisting untuk merger dengan XL. Keduanya sama-sama penyedia layanan telekomunikasi. Meskipun FREN melebur dengan EXCL, Franky Oesman Widjaja masih tercatat sebagai pemilik EXCL.
Pada perdagangan Senin 6 Oktober 2025, harga saham EXCL ditutup di level Rp2.630 per saham, sedangkan kapitalisasinya adalah Rp47,87 triliun. Jumlah sahamnya bertambah seiring peleburan FREN dan Telecom ke EXCL.
Itulah sederet saham milik Sinar Mas di Bursa Efek Indonesia.
(Nadya Kurnia)