IDXChannel—Apa saja saham milik Sinar Mas? Sinar Mas adalah konglomerat yang menaungi sejumlah perusahaan di berbagai bidang industri. Mulai dari pertambangan batu bara, telekomunikasi, hingga pengembang properti.
Sinar Mas didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja pada 1938, dan kini tengah diteruskan oleh anak-anaknya, salah satunya Franky Oesman Widjaja. Saat ini, Sinar Mas memfasilitasi delapan lini bisnis.
Antara lain industri kertas, agribisnis, pengembang properti dan real estate, jasa keuangan, komunikasi dan teknologi, energi dan infrastruktur, layanan kesehatan, dan proyek-proyek inisiatif.
Melansir laman resmi Sinar Mas (6/10/2025), berikut ini adalah sederet saham milik Sinar Mas di Bursa Efek Indonesia.
Saham Milik Sinar Mas di Bursa Efek Indonesia
1. PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMAR)
Perusahaan ini bergerak di industri agribisnis, khususnya perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. SMAR memiliki perkebunan dan membudidayakan kelapa sawit, lalu mengolahnya menjadi minyak goreng, margarin, mentega, dan produk turunan lainnya.
Saat ini saham SMAR diperdagangkan di harga Rp4.940 per saham, adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp14,19 triliun. SMAR mencatatkan saham di bursa efek pada November 1992.
2. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
TKIM adalah perusahaan produsen kertas yang beroperasi sejak 1972. Awalnya perseroan memproduksi soda api, tetapi mulai memproduksi kertas pada 1978. TKIM membuat beragam produk kertas, kemasan, dan alat tulis.
TKIM mencatatkan sahamnya di bursa pada April 1990. Saat ini sahamnya diperdagangkan pada harga Rp7.050 per saham. Adapun nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp21,95 triliun per 6 Oktober 2025.
3. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
Perusahaan ini juga bergerak di bidang produksi kertas, sama seperti TKIM. INKP sendiri mulai beroperasi pada 1978. Perusahaan ini memproduksi kertas dan kemasan karton, baik karton coklat/industri atau karton putih.
Produk-produk INKP dijual di pasar domestik dan pasar global. Indah Kiat mencatatkan sahamnya di bursa pada Juli 1990 dan saat ini harga sahamnya ditutup di level Rp7.525 per saham. Sementara kapitalisasi pasarnya mencapai Rp41,17 triliun.
4. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
BSDE adalah perusahaan pengembang properti terkemuka, hasil karya BSDE yang paling terkenal dan populer adalah kota mandiri dan kawasan pemukiman menengah atas Bumi Serpong Damai di Tangerang Selatan.
BSDE mencatatkan sahamnya di bursa efek pada Juni 2008, dan saat ini harga sahamnya adalah Rp1.025 per saham. Adapun kapitalisasi pasarnya adalah Rp21,70 triliun.
5. PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI)
Duta Pertiwi adalah anak usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), perusahaanini didirikan dan mulai beroperasi pada 1987 dengan pengembangan kawasan komersial di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta.
Lalu DUTI berhasil memperluas bisnisnya ke kota-kota besar lainnya. DUTI mencatatkan sahamnya di bursa efek pada November 1994, dan saat ini harga sahamnya ditutup di level Rp4.440 per saham. Sementara kapitalisasi pasarnya adalah Rp8,21 triliun.
6. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)
DMAS juga merupakan perusahaan pengembang properti. Namun wilayah pengembangan DMAS berada di Cikarang Pusat, adapun proyeknya yang ternama adalah Kota Deltamas. Di wilayah itu DMAS membangun 19 klaster pemukiman, kawasan industri, dan fasilitas umum.
DMAS mencatatkan sahamnya di bursa efek pada Mei 2015. Pada perdagangan Senin 6 Oktober 2025, harga sahamnya ditutup di level Rp136 per saham. Sementara kapitalisasi pasarnya mencapai Rp6,55 triliun.
7. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
Perusahaan ini bergerak di sektor pertambangan batu bara. DSSA mulai beroperasi pada 1998, dan memiliki bisnis pertambangan dan perdagangan batu bara, pembangkitan listrik, emas, hingga perdagangan pupuk.
DSSA mencatatkan sahamnya secara perdana di bursa pada Desember 2009, dan saat ini harga pasaran sahamnya adalah Rp103.525 per saham. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp797,71 triliun.
8. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
GEMS juga bergerak di industri batu bara. Secara spesifik, Golden Energy Mines memiliki bisnis pertambangan batu bara, perdagangan hasil pertambangan, dan menyediakan jasa pertambangan.
GEMS beroperasi sejak Maret 1997 dan mencatatkan sahamnya di bursa efek pada November 2011. Saat ini (6/10/2025), harga saham GEMS adalah Rp8.950 per saham. Sementara kapitalisasi pasarnya adalah Rp52,65 triliun.
9. PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM)
Bank Sinarmas mulai beroperasi pada Agustus 1989, mulanya beroperasi sebagai PT Bank Shinta Indonesia. Namun kemudian berganti nama setelah diambil alih oleh Sinar Mas, menjadi PT Bank Sinarmas.
BSIM menyedian layanan perbankan umum. Perusahaan ini mencatatkan sahamnya di bursa pada Desember 2010. Kini harga sahamnya ditutup di level Rp895 per saham, sedangkan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp17,47 triliun.
10. PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA)
SMMA awalnya didirikan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan. Mulai dari asuransi, pinjaman digital, sekuritas, manajemen saham, solusi keuangan, dan sebagainya. Perusahaan ini berdiri pada 1982.
Namun perseroan baru bergabung dengan Sinar Mas pada 1995, disusul dengan pencatatan saham di bursa efek di tahun yang sama. Sekarang harga sahamnya ditutup di level Rp14.725 per saham, adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp93,76 triliun.
11. PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)
Sebelumnya Sinar Mas memiliki PT Smarfren Tbk (FREN), yang kemudian delisting untuk merger dengan XL. Keduanya sama-sama penyedia layanan telekomunikasi. Meskipun FREN melebur dengan EXCL, Franky Oesman Widjaja masih tercatat sebagai pemilik EXCL.
Pada perdagangan Senin 6 Oktober 2025, harga saham EXCL ditutup di level Rp2.630 per saham, sedangkan kapitalisasinya adalah Rp47,87 triliun. Jumlah sahamnya bertambah seiring peleburan FREN dan Telecom ke EXCL.
Itulah sederet saham milik Sinar Mas di Bursa Efek Indonesia.
(Nadya Kurnia)