sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

12 Proyek KPBU Senilai Rp181 Triliun Dipastikan Dilelang di Tengah Pandemi

Market news editor Fahmi Abidin
29/06/2020 15:15 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan 12 proyek kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha akan dilelangkan pada tahun ini.
12 Proyek KPBU Senilai Rp181 Triliun Dipastikan Dilelang di Tengah Pandemi. (Foto: Ist)
12 Proyek KPBU Senilai Rp181 Triliun Dipastikan Dilelang di Tengah Pandemi. (Foto: Ist)

IDXChannel – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan 12 proyek kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha akan dilelangkan pada tahun ini meski di tengah covid-19. Untuk itu sejumlah langkah dilakukan untuk menggenjot target ini.

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderak Pembiayaan Infrastruktur memastikan 12 proyek KPBU akan dilelang di 2020 sehingga bisa dilakukan proses pembangunan dengan lebih cepat meski berada di tengah pandemi.

“Selama pandemi proyek KPBU tetap berjalan sesuai jadwal dan sampai saat ini proyek yang ditawarkan kepada investor ada 12 proyek dan dirinci ada jalan dan jembatan ada jalan tol Semarang harbor, dan lainnya itu terkait jalan. Kalau permukiman jadi 12 proyek,” ungkap Eko Heripoewanto, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR kepada video Journalist (VJ) IDX Channel Ade Firmansyah, di Jakarta, pada Senin (29/6/2020).

12 proyek senilai Rp181 triliun tersebut dimulai dari jalan tol Semarang Harbour, Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat, Multiline Free Flow Transaction System, Jalan Tol Kamal-Teluk Naga Rajeg, Jalan Tol Layang Cikunir-Tomang-Karawaci, Aksen Jalan Tol Patimban, Jalan Tol Semanan – Balaraja, Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, Kalan Tol Bogor-Serpong, Jalan Tol Jakarta Outern Ring Road Elevated Cikunir-Ulujami, Spam Regionalkarian Serpong, dan Spam Resgional Sarbagikul Bali.

Ditemui di kantornya, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kemen PUPR menyebutkan bahwa untuk memastikan 12 proyek ini berjalan pihaknya juga akan melakukan sejumlah langkah strategis, mulai dari kesiapan transaksi proyek KPBU, pengadaan proyek yang dilakukan berbasis digital, hingga penerapan sistem Work From Home (WFH) untuk tenaga kerja yang alami kendala.

Heri menambahkan bahwa di tengah pandemi ini, pihaknya kerap menemui sejumlah kendala dalam pengembagan proyek KPBU, termasuk kendala sejumlah proyek yang masih tahap konstruksi diantaranya keterlambatan konstruksi lantaran terganggu bahan baku termasuk pembatasan jumlah karyawan sesuai anjuran protokol kesehatan.

Meski demikian, pihaknya memastikan bahwa sejumlah karyawan termasuk proyek strategis nasional tidak akan berhenti bekerja dan memastikan hasilnya sesuai dengan target yang ditetapkan.

“Selama persiapan proyek yang dilelangkan berjalan jadwal kalau ada sedikit pergeseran waktu masalah teknis dan ini misalnya teman-teman badan usaha tidak bisa insentif di lapangan dan secara umum proyek yang ditawarkan masuk ke pelelangan di tahun ini,” pungkasnya. (*)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement