sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

15 Unicorn dan Centaur Siap Melantai di Bursa, Ini Kata BEI 

Market news editor Suparjo Ramalan
07/02/2022 09:15 WIB
BEI optimis banyak perusahaan rintisan akan melantai di BEI melalui berbagai terobosan baru, terutama dalam penyesuaian peraturan pencatatan.
15 Unicorn dan Centaur Siap Melantai di Bursa, Ini Kata BEI  (Dok.MNC Media)
15 Unicorn dan Centaur Siap Melantai di Bursa, Ini Kata BEI  (Dok.MNC Media)

IDXChannel - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis  kinerja pasar modal Indonesia pada 2022 cukup membaik. Untuk mendukung proyeksi tersebut, pihak Bursa telah mengakomodasi unicorn atau startup dengan valuasi lebih dari USD1 miliar.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mencatat pihaknya optimis banyak perusahaan rintisan akan melantai di BEI melalui berbagai terobosan baru, terutama dalam penyesuaian peraturan pencatatan. Nyoman menambahkan, setidaknya ada 15 di antaranya telah menyatakan rencana go public. 

Belum lama ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberlakukan aturan saham dengan Hak Suara Multipel (SHSM), dilanjutkan dengan Bursa yang melakukan penyesuaian peraturan Bursa No I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas. Inisiatif itu bertujuan memberikan kesempatan bagi perusahaan dari sektor ekonomi baru (new economy) intuk melakukan Initial Public Offering (IPO). 

“Kita lakukan penyesuaian terhadap Peraturan Pencatatan Saham No I-A. Kita sadar ada perubahan dan perkembangan model bisnis yang kategorinya new economy,” ujar Gede Nyoman Yetna melalui keterangan pers, Senin (7/2/2022)

Nyoman mengatakan, saat ini proyeksi perusahaan dari sektor new economy untuk meramaikan pasar modal Indonesia cukup tinggi. Tercatat, Indonesia saat ini adalah penghasil perusahaan dengan valuasi unicorn terbanyak di ASEAN, yaitu sebanyak 9 dari 15 unicorn berasal dari Indonesia. 

Sementara itu, tidak kurang dari 37 centaur, perusahaan rintisan dengan valuasi antara USD100 juta - USD1 Miliar atau 38% dari jumlah centaur di Asia Tenggara berasal dari Indonesia. 

“Kita sudah bertemu dengan sekitar 50 unicorn dan centaur di Indonesia, 15 di antaranya telah menyatakan rencana go public. Tentu ini hal yang menggembirakan bagi kita,” ucap Nyoman.

Menurut dia, melalui Peraturan No I-A Bursa memperkenalkan mekanisme perpindahan papan yang dinamis, dengan mengakomodasi adanya promosi dan demosi, memberikan notasi khusus bagi perusahaan dengan karakteristik tertentu, serta penyesuaian definisi free float dengan melihat bagaimana penerapan bursa-bursa global. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement