Menurut dia, prioritas perseroan terkait dengan kehadiran Djarum adalah kolaborasi dengan salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia itu. Dia menyebut, kolaborasi juga dilakukan dalam ruang lingkup menjaga agar Hermina lebih efisien dan tajam dalam mengembangkan bisnis perseroan secara berkesinambungan.
Yulisar menilai, Pendiri Djarum Group dan Pendiri Hermina sama-sama memiliki prinsip kebersamaan (togetherness) dalam menjalankan bisnis, sehingga visi antara kedua entitas ini bisa padu. Selain potensi captive market yang besar, Hermina juga berpotensi mengajak para dokter putra daerah untuk bekerja sama.
Sebagai informasi, Hermina saat ini mengoperasikan sebanyak 51 RS yang tersebar di 36 kota di Indonesia. Dalam waktu dekat, setidaknya ada dua RS yang akan dibuka yakni RS di Badung, Bali pada November 2025 dan Salatiga, Jawa Tengah yang juga akan dibuka tidak lama setelah RS di Bali.
(Rahmat Fiansyah)