Namun, tak sedikit swing trader yang juga menggunakan analisa fundamental untuk memperkuat analisa tekninalnya dari chart pergerakan harga saham. Periode swing trading bisa dalam beberapa minggu atau bulan.
3. Day Trader
Day trader melakukan jual bei saham dalam rentang waktu yang lebih singkat dari swing trader, yakni hanya hitungan hari. Day trader umumnya memanfaatkan euforia pasar, fenomena ini terjadi ketika saham mengalami lonjakan harga dan volume transaksi dalam jangka pendek.
Day trader bisa membeli saham pada hari ini—siang atau sore—lalu dijual besok pagi atau beberapa hari setelahnya, tergantung pada tren perubahan harga. Target keuntungannya tentu tidak muluk-muluk, yakni sekitar 3-5%.
Trading harian seperti ini lumrah terjadi ketika emiten merilis laporan keuangan. Jika hasilnya sangat bagus, biasanya harga saham akan naik drastis selama beberapa hari sebelum akhirnya kembali ke level normal.
4. Scapler
Scalper adalah trader saham yang melakukan jual beli saham dalam waktu yang lebih singkat lagi, yakni dalam sehari. Scapler memanfaatkan volatilitas harga dalam satu hari perdagangan. Target keuntungannya juga tidak muluk-muluk, hanya 0,5% sampai dengan 2% saja.