2. Risk Budgeting
Anda bisa melakukan risk budgeting jika portofolio sudah terlanjur minus. Menurut Budi Hikmat, Investment Management di Bahana TCW Investment Management, Risk budgeting ini merupakan strategi membuat target atau acuan yang digunakan sebagai batasan dalam menghadapi kerakusan (greed) dan kecemasan (fear).
3. Metode Dollar Cost Averaging (DCA)
Menurut Perencana Keuangan Senior Aidil Akbar Madjid, jika investor mengalami penurunan nilai portofolio yang ditujukan untuk investasi jangka panjang, sebagai investor Anda bisa mengatasinya dengan membeli saham itu lagi, atau melakukan metode dollar cost averaging (DCA).
Metode ini akan membuat total modal yang dikeluarkan untuk membeli saham akan berkurang. Anda bisa melihatnya ketika mengambil keuntungan (taking profit) di masa depan.
4. Pertimbangkan Cut Loss
Sebaiknya memang Anda tidak buru-buru untuk cut loss saham yang anda miliki. Sebab, investasi adalah persoalan jangka panjang. Namun, jika memang saham tersebut tidak lagi memiliki potensi atau bisa jadi nyangkut, Anda bisa memilih untuk cut loss.
Meski begitu, Anda harus benar-benar mengamati apakah saham-saham ini benar-benar tidak memiliki potensi. Sebab, ada beberapa saham yang secara fundamental bagus namun tetap terkena dampak pandemi sehingga Anjlok. Saham ini bisa menjadi investasi jangka panjang.