2. PT Indokripto Coin Semesta Tbk (COIN)
Saham COIN melantai di bursa di hari yang sama dengan IPO PT Chandra Daya Investasi Tbk, bahkan pergerakan harganya bersisian. Sama-sama menyentuh ARA selama beberapa hari perdagangan secara berturut-turut dan disuspensi.
COIN melangsungkan IPO dengan melepas 2,20 miliar saham dengan harga penawaran Rp100 per saham. Dari IPO ini, COIN mengantongi dana segar sebanyak Rp220,58 miliar. Saham COIN juga ARA selama 9 hari setelah IPO.
3. PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI)
Saham MERI juga mencatatkan sahamnya secara perdana di hari yang berdekatan dengan IPO CDIA dan COIN, yakni pada 10 Juli 2025. MERI melepas 235 juta saham dengan harga penawaran Rp128 per saham.
Dari IPO ini MERI mengantongi dana segar sebanyak Rp30,09 miliar. Setelah IPO, perdagangan saham MERI menyentuh auto reject atas sebanyak enam kali berturut-turut. Harganya sempat meroket 347 persen sejak IPO sebelum akhirnya disuspensi.
4. PT Abadi Nusantara Hijau Tbk (PACK)
Saham PACK mencatatkan perdagangan auto reject atas sebanyak enam kali dalam delapan hari perdagangan pada Juni, sebelum akhirnya disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia pada 12 Juni 2025.
Pada periode tersebut, saham PACK menguat 21 persen ke harga Rp4.110 per saham. Pada periode yang sama, harga saham PACK sudah mencatatkan pertumbuhan harga sebesar 12.000 persen secara year to year.
Harga saham PACK mulai naik drastis setelah menjadi sasaran backdoor listing oleh perusahaan asal China. Pada Januari 2025, saham PACK sempat diperdagangkan di harga Rp50-an per saham, bahkan di bawah Rp50.