ABM sebagai perusahaan induk senantiasa mendorong optimalisasi peran dari masing-masing entitas anak usaha sehingga mampu meningkatkan efisiensi biaya operasional dan mencatatkan laba bagi Perseroan. Selain itu, perusahaan juga akan terus memperkuat rantai nilai dan ekosistem usaha batu bara Grup ABM, mulai dari proses penambangan sampai dengan proses perdagangan (mining to trading).
Guna meningkatkan sinergi dalam Grup ABM, ke depannya CK akan terus fokus untuk mendapatkan kontrak kerja baru jangka panjang (life of mine), Reswara melalui Mifa dan TIA akan memperluas pangsa pasar, baik domestik maupun ekspor.
Sementara CKB sebagai operator PLB, telah memegang lisensi dari pemerintah dan Sertifikasi Authorized Economic Operator (AEO) dari World Customs Organization. Kemudian, SSB akan mendukung perseroan dalam bidang industri jasa konstruksi, rekayasa, jasa penunjang pertambangan serta alat angkut pertambangan.
“Kami optimistis, sejumlah kebijakan strategis yang telah kami siapkan dapat menjawab tantangan yang ada di tahun ini, baik secara global, maupun nasional dalam rangka mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya. (FHM)