IDXChannel – Emiten PT ABM Investama Tbk (ABMM) berencana menerbitkan surat utang atau obligasi berdenominasi global. Hal ini dilakukan dalam rangka refinancing obligasi perusahaan tersebut yang akan jatuh tempo pada Agustus 2022 mendatang.
Berdasarkan keterangan perusahaan, pada Minggu (9/5/2021), nilai rencana obligasi itu melebihi 50% dari nilai ekuitas perseroan. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian perseroan, total ekuitas perseroan sebesar USD161,74 juta.
"Penerbitan surat utang akan menambah likuiditas perseroan dan memperpanjang periode jatuh tempo utang dan dengan skema pembayaran surat utang pada akhir jatuh tempo (bullet payment), menjadikan Perseroan dapat menjaga likuiditasnya," ujar Direktur ABM Investama Adrian Erlangga di Jakarta.
ABMM berencana menggunakan dana hasil transaksi untuk membiayai kembali, baik sebagian maupun seluruh surat utang (senior notes) 2022 sebesar USD350 juta dengan bunga tetap sebesar 7,125% per tahun dan jatuh tempo pada tahun 2022. Sisanya, akan digunakan untuk membiayai kebutuhan umum, yakni tambahan modal kerja.
“Di tengah melambatnya perekonomian dunia akibat pandemi COVID-19, perseroan masih terus tumbuh secara operasional dan mampu memperoleh pendapatan sebesar USD 606,4 Juta, meningkat 2,36% dari tahun 2019, dengan EBITDA USD 135,0 juta. Peningkatan ini berasal dari peningkatan segmen kontraktor tambang dan tambang batu bara serta usaha lain-lain, masing-masing sebesar 7,76% dan 13,75%,” jelasnya.