Sedangkan laba bersih yang dibukukan juga melesat hingga 73,70 persen secara yoy, yaitu sebesar USD95,49 juta atau setara Rp1,42 triliun.
Total aset ABMM juga bertumbuh sebesar 18,12 persen, dari USD1,03 miliar (Rp15,39 triliun) di semester I-2021 menjadi USD1,22 miliar (Rp18,18 triliun) di semester I-2022.
Ditelisik dari laporan keuangannya, sejumlah segmen pendapatan ABMM melesat di semester I-2022. Adapun pendapatan yang mengalami kenaikan terbesar yaitu perdagangan bahan bakar, yaitu mencapai 97,03 persen menjadi USD1,87 juta (Rp27,77 miliar).
Sementara segmen pendapatan dari kontraktor tambang dan batu bara juga melesat hingga 56,39 persen menjadi USD558,73 juta (Rp8,29 triliun) di semester I-2022.
Dua sumber pendapatan lainnya yang ikut naik di periode ini adalah logistik dan sewa kapal (37,35 persen) dan Divisi Site Services dan repabrikasi (31,51 persen).