Meski demikian, dia mencatat sejumlah risiko yang perlu diantisipasi, termasuk kemungkinan penurunan permintaan terhadap produk pertanian bersubsidi, tarif impor lebih tinggi di pasar internasional, dan pengelolaan piutang yang berpotensi lebih kompleks.
Hingga sesi pertama Jumat (22/11), saham INDF koreksi 3,28 persen ke Rp7.375 per saham. Transaksi-net mencapai Rp47 miliar, dengan volume 6,29 juta saham.
(Fiki Ariyanti)