Menurutnya, siklus ekonomi di pasar modal Indonesia semakin pendek.
“Bisa jadi ada momentum euforia yang cepat, di mana harga saham menjadi berkali-kali lipat, namun diikuti oleh koreksi yang cukup tajam. Ini yang menjadi tantangan juga,” kata Edward.
Edward mengatakan, meski saat ini tengah memasuki era normal dari pandemi Covid-19 yang sudah dua tahun melanda, namun kondisi ekonomi dunia masih bergejolak akibat perang antara Rusia-Ukraina.
Selain itu, di tengah ancaman resesi global, timing, dan momentum untuk IPO menjadi sulit diprediksi. Pasalnya, harus mempertimbangkan apakah bidang usaha atau sektor sebuah perusahaan termasuk yang resilien dari ancaman resesi.