Adapun, royalti kepada pemerintah naik 4% menjadi USD158,23 juta, biaya penambangan naik 150% menjadi USD149 juta, biaya pemrosesan batu bara turun 52% menjadi USD23,58 juta, sementara biaya pengangkutan dan penanganan naik 36% menjadi USD116,59 juta.
Sedangkan, konsumsi bahan bakar sepanjang tahun lalu naik 42% karena peningkatan aktivitas, sementara biaya bahan bakar per liter turun 5%. Serta, biaya kas batu bara per ton pada tahun lalu turun 10% karena peningkatan pada operasi maupun volume.
Per Desember 2023, total nilai aset ADMR tercatat sebesar USD1,69 miliar atau Rp26,65 triliun, naik 31,77% dari posisi Desember 2022 yang sebesar USD1,28 miliar. Liabilitas perseroan tercatat sebesar USD657,37 juta dan ekuitas sebesar USD1,03 miliar.
(FAY)