Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek jalan dan jembatan sebesar 58 persen, gedung sebesar 9 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan dermaga, jalur kereta api, sumber daya air dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 33 persen.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari Pemerintah sebesar 18 persen, sumber dari BUMN dan BUMD sebesar 6 persen, sementara proyek kepemilikian swasta/lainnya termasuk proyek investasi sebesar 76 persen.
Peningkatan kontrak baru ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap revenue di tahun 2022. (TYO)